Implementasi Pembelajaran Tahsîn Di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara

Authors

  • Syarifah STIQ Rakha Amuntai
  • Ridhatullah Assya'bani STIQ Rakha Amuntai

Keywords:

Pembelajaran Tahsîn, Pembelajaran, Sekolah Dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan Pembelajaran tahsîn telah diimplementasikan di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang. Hal ini dikarenakan banyak hasil belajar siswa pada mata pelajaran baca tulis Alquran belum memenuhi standar KKM membaca Alquran. Berdasarkan pernyataan ini, maka dilakukan penelitian dengan fokus penelitian yang menitik beratkan pada implementasi pembelajaran tahsîn di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran tahsîn di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Subjek dalam penelitian ini ada tiga orang guru yang mengajar mata pelajaran baca tulis Alquran dan beberapa orang siswa di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumenter. Kemudian diolah melalui proses reduksi data, display data, dan verifikasi data. Sedangkan untuk menganalisiskan data penulis menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif. Setelah data dianalisis akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi pembelajaran tahsîn di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara, meliputi: 1) Metode yang digunakan dalam pembelajaran tahsîn. Metode yang digunakan oleh guru baca tulis Alquran dalam mengimplementasikan pembelajaran tahsîn di SD Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah Banjang, seperti: a) Metode sistem sorogan atau individu (privat). Guru tahsîn membagi anak berdasarkan tingkatannya dan anak telah diajarkan tahsîn dengan sistem sendiri-sendiri atau perorangan atau berganti-gantian. b) Metode klasikal individu. Guru tahsîn menjelaskan terlebih dahulu mengenai tata cara mengucapkan huruf-huruf dalam Alquran dan hukum membacanya. c) Metode klasikal baca simak. Guru tahsîn mentes bacaan anak dan hukum bacaannya. 2) Media yang digunakan dalam pembelajaran tahsîn. Media yang digunakan dalam pembelajaran tahsîn ialah media audio visual, karena media ini dianggap efektif di dalam mengajar tahsîn kepada anak.

References

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.

Depatermen Agama RI. 2013. Alquran Terjemah. Jakarta: Darus Sunnah.

Luthfi, Achmad. 2012. Pembelajaran Alquran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Muhaimin, dkk. 2010. Metode Belajar Mengajar: Penerapannya dalam Pembelajaran. Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Rasto. 2017. Mudah Belajar Membaca Permulaan Teknik Alba. Bandung: Rizqi Press.

Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Ilmu.

Shihab, M. Quraish. 2014. Membumikan Alquran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan Pustaka.

Supriyadi, Debi. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Zarkasyi. 2007. Merintis Pendidikan TKA. Semarang: Pustaka Ilmu.

Downloads

Published

2023-06-29